Disini saya akan mencoba Sharing Ilmu tentang Sinyal Digital dan
Sinyal Analog. Sekaligus Ini adalah Laporan kegiatan Untuk Sekolah saya
(^_^).
Dan Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang merupakan fungsi waktu, ruangan atau beberapa variabel.
langsung Saja Sinyal itu pada Umumnya dalam dunia Elektronika dibagi menjadi 2, yaitu :
- Sinyal Analog
- Sinyal Digital
![]() |
Perbedaan Sinyal Analog & Digital |
1. Sinyal Analog
Sinyal analog bekerja
dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinu
(continous varying). Dua parameter/karakteristik terpenting yang
dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat
analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang
sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini
didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal
analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan
menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai
jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang
pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga
variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
- Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
- Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
- Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Salah satu contoh sinyal analog yang paling mudah adalah suara.
![]() |
Display Dari Suara (dalam bentuk analog) |
Pengolahan sinyal analog memanfaatkan komponen-komponen analog seperti dioda, transistor, Op-Amp, dan lainnya.
2. Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan
hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan
bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh
oleh noise, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi
transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman
data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret.
System digital
merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di
code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system
digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga
sangat mempengaruhi nilai akurasi system digital. Bit merupakan
istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau
satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (2^1).
Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (2^2), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2^n buah.
Signal digital memiliki berbagai keistimewaan yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu :
- Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
- Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.
- Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
- Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
Namun
di dunia ini tidak ada yang ideal, demikian pula halnya dengan sistem
komunikasi digital. Kerugian sistem digital dibandingkan dengan sistem
analog adalah, bahwa sistem digital memerlukan bandwidth yang besar.
Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat ditransmisikan
menggunakan single -sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz.
Dengan menggunakan sistem digital, untuk mentransmisikan sinyal yang
sama, diperlukan bandwidth hingga empat kali dari sistem analog.
Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi. Ini
penting bagi sistem untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim
mulai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol
sudah terkirim dengan benar.
Kesimpulan :
Secara Singkatnya, Sinyal digital itu adalah 0 dan 1, atau logika
biner, atau diskrit, sedang sinyal analog adalah continous (data yang
tanpa putus). Digital bisa dilihat sebagai analog yang dicuplik/di
sampling, kalau samplingnya semakin sering atau deltanya makin kecil,
katakan mendekati nol, maka sinyal digital bisa terlihat menjadi analog
kembali. Menghitung sinyal digital lebih gampang karena diskrit, sedang
analog anda harus menggunakan diferensial integral.
cara Guampang,, klow dilihat (Versi Jawa Dikit (^_^))
nek analog bentuk gelombange sinus (ujungnya tumpul gitulah), digital itu bentuk gelombangnya Kotak.
Sumber :
http://rejidan.wordpress.com/2011/11/30/pengertian-data-digital-dan-analog/
http://akbarulhuda.wordpress.com/2010/01/16/menganal-sinyal-analog-dan-digital/
Tidak ada komentar